Bimillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah berjumpa lagi dengan Al Fath Farm, dalam tulisan ini penulis ingin berbagi pengetahuan mengenai tema diatas. Mengapa harus ada sistem dalam pengelolaan Kandang Kambing?, Ya, karena kita mengibaratkan Kambing dan Domba itu sedang di penjara dalam ruangan terbatas dan sempit, terkadang dengan jumlah puluhan bahkan ratusan dalam satu kandang. Hal itu menjadikan Kambing atau domba akan merasa jenuh dan tidak nyaman jika pengelolaan dan kontrol dalam kebersihan dan lain sebagainya tidak dijaga dengan baik.
Pengelolaan yang baik tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap kesehatan kambing / domba yang kita pelihara. selain dari segi kesehatannya apabila kandang itu kurang terawat, maka dari segi produktivitas hewan ternak kita juga akan berpengaruh secara signifikan. Maka dari itu penulis memberikan gambaran singkat Bagaiman pengelolaan kandang yang baik, dari jurnal ilmiah yang penulis dapatkan. Walaupun para pembaca dan pelaku kegiatan peternakan sudah mendapatkan pengalaman tersendiri dari apa yang sudah dilakukan selama menjalani dunia peternakan Kambing, namun dengan adanya sumber ilmiah yang ada penulis berharap ilmu baru kiranya nanti dapat diambil sebagai tambahan ataupun pengetahuan baru saat mengelola kandang. Dengan adanya Ilmu dan kegiatan di lapangan semoga apa yang sedang kita kerjakan bisa menjadi lebih baik untuk mengelola kandang secara baik dan efisien.
Hal pertama yang dapat penulis sampaikan adalah berkaitan dengan;Kebersihan Kandang dan Pencegahan Penyakit
Dalam jurnal yang ditulis oleh Eka Aditya dkk, mereka menyebutkan bahwa sanitasi itu penting untuk dilakukan agar penyakit seperti cacingan (Nematodiasis) dapat dihindari sejak dini. Dalam penelitinya menyebutkan bahwa sebesar 71,7 %, penyakit cacingan ini menyerang kambing. Nah Kandang yang kurang dijaga Sanitasinya bisa menyebabkan penyakit lainya mudah menyebar. Jadi menurut penulis kebersihan Kandang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kejadian penyakit cacingan yang sering dialami oleh kambing. Sampel ini diambil oleh peneliti di daerah Banyumas.[1]
Nah… penulis juga menemukan hal-hal yang kiranya sudah menjadi patokan dalam dunia peternakan kambing, namun hal ini sering diremehkan dan diabaikan yaitu terkait dengan Biosekuriti ( Langkah-langkah pencegahan agar penyakit tidak masuk dari luar), lalu dengan Vaksinasi rutin dan terakhir Memberikan makan secara terstruktur dan terukur. Ketiga kompenan ini menjadi hal yang wajar dan lumrah dikalangan peternak, namun penulis Kembali mengingatkan agar ketiga hal ini bisa tetap di-istiqomahkan.
Dalam Biosekuriti misalnya, sebagai peternak yang ingin mendapatkan keberhasilan dalam peternakan maka Biosekuriti ini harus dijalankan yaitu dengan;
- Memberikan Batasan terhadap masuk dan keluar orang atau alat yang masuk kedalam kendang.
- Menyemprotkan disinvfektan secara rutin dan berkala sesuai dengan ketentuan.
- Menjaga lingkungan sekitar kendang tetap bersih, tidak hanya didalam area kendang, namun disekitaran kendang juga terjaga kebersihannya.
Dalam segi Vaksinasi juga demikian, adanya pemberian vaksin secara berkala terhadap kambing akan mencegah penyakit tertentu yang menyerang hewan ternak, dan terakhir Pemberian Pakan dengan takaran dan jenis sesuai dengan kebutuhan kambing yang terjadwal dan konsisten. Jika semua unsur ini dapat dijalankan dengan baik dan sesuai, Insha Allah data meminimalisir angka kematian dan dapat lebih meningkatkan produktivitas hewan ternak.
Sebagaimana yang ditulis oleh Yusnelly dan Taufiq dalam penilitian mereka berdua terhadap ternak kambing PE (peranakan etawa) menyebutkan bahwa dari kegiatan yang sudah dilakukan dengan baik dari ketiga unsur yakni Biosekuriti, Vaksinasi dan Pakan yang terstruktur menjadikan Produktivitas kambing dari segi daging, susu, atau anak kambing yang dihasilkan dapat meningkat hingga 25% dan juga adanya penurunan dari kematian kambing sebesar 15 %, dengan asumsi misalkan jika sebelumnya dari 100 ekor kambing yang hidup karena belum menerapkan 3 unsur tersebut, kambing yang mati sebanyak 20 ekor, sedangkan setelah dilakuakn 3 unsur tersebut kematian kambing tinggal sekitar 5-10 ekor saja.[2]
Manajemen kandang yang efektif dan higienis sangat penting untuk kesehatan dan produktivitas kambing, walaupun satu jenis penyakit tidak langsung dapat diukur dari tingkat kebersiahan kendang tersebut, namun kandang yang bersih membantu menghindari masalah seperti penyakit dan stres, serta mendukung kualitas susu atau daging kambing. Kandang yang terkelola dengan baik juga memperpanjang umur produktif ternak. Dan juga dapat menjaga ekosistem kendang juga mencegah adanya wabah penyakit lainya.
Kalau begitu apakah kita sudah menerapkan 3 unsur ini (Biosekuriti, Vaksinasi dan Pakan Terstruktur) dalam kegiatan di kendang kita?, Monggo dijawab sesuai apa yang sudah diperbuat…..
Nah… selanjutnya yang perlu kita perhatikan adalah desain kendang yang harus memperhatikan Ventilasi, kemudahan pembersihan kendang dan pencahayaan. Mari kita bahas satu persatu;
Ventilasi dan sirkulasi udara berperan penting dalam mengurangi kelembapan berlebih dan juga dapat menurunkan kadar gas amoniak dan bisa menghindari dari penyakit pneumonia (infeksi paru) yang jika tidak diperhatikan dapan mengganggu Kesehatan kambing. Ventilasi udara ini dapat penulis jabarkan yaitu bagaimaa sirkulasi udara itu berputar di dalam area kendang misalnya apakah ventilasi itu keluar dari celah dinding kandang, atau atap terbuka, atau melalui kipas angin. Hal ini sangat berpengaruh karena apabila kendang tersebut pengap atau tertutup justru berbahasa, karena dampaknya adalah bukan menjadikan kendang itu terasa hangat dan nyaman malah menjadi sarang penyakit.
Dari sistem pencahayaan sebaiknya seperti yang ditulis oleh MDPI tentang Housing Conditions & Goat Welfare menyebutkan bahwa penerangan ≥ 200 lux ( ukuran intensitas cahaya setara lampu TL/LED yang dapat menerangi ruangan kantor) yang menyebutkan bahwa hal itu digunakan kambing tidak hanya untuk melihat saja namun juga sebagai cara untuk menjaga ritme biologi, seperti halnya manusia, mendukung hormon pertumbuhan dan tidak membuatk kambing stress atau murung.[3] Selain itu pencahayaan alami dari sinar matahari juga lebih bagus, karena sinar matahari adalah disinfektan alami terbaik yang Allah ciptakan untuk semua makhlukNya.
Desain kandang yang ideal harus memperhatikan ukuran, ventilasi, kemudahan pembersihan, dan pencahayaan. Setiap kambing dewasa memerlukan 1,5-2 meter persegi ruang, serta kandang yang harus memiliki sirkulasi udara baik dan pencahayaan yang cukup. Kandang juga harus menggunakan lantai yang mudah dibersihkan untuk mencegah infeksi.
Sanitasi kandang merupakan kunci manajemen higienis. Membersihkan kandang secara rutin dan melakukan desinfeksi berkala sangat penting. Limbah kambing dapat diolah menjadi kompos, yang mengurangi limbah dan meningkatkan keberlanjutan peternakan. Kontrol hama juga penting untuk mencegah penyebaran penyakit.
Pemberian pakan dan air bersih sangat penting untuk kesehatan kambing. Gunakan palung pakan yang mudah dibersihkan dan sediakan air bersih setiap hari. Pemberian pakan harus sesuai kebutuhan nutrisi kambing berdasarkan usia dan kondisi fisiologis.
Pemantauan kesehatan dan reproduksi kambing juga penting. Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan vaksinasi dapat membantu mendeteksi dini penyakit. Manajemen reproduksi harus memperhatikan kambing bunting dan menyusui, dengan menyediakan kandang terpisah untuk indikasi tersebut.
Teknologi dapat meningkatkan efisiensi manajemen kandang. Automatisasi pemberian pakan atau air serta sensor suhu dan kelembapan membantu memantau kondisi kandang. Pengolahan limbah modern seperti biodigester juga memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan.
Pelatihan dan pendampingan bagi peternak sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Mengikuti pelatihan tentang peternakan kambing bisa meningkatkan pendapatan peternak secara signifikan. Bergabunglah dalam pelatihan di Al Fath Farm untuk menjadi bagian dari komunitas peternak yang sukses.
Referensi
[1] Eka Aditya Ayuwandari dkk. (2022). Prevalensi dan Pengaruh Kebersihan Kandang terhadap Nematodiasis kambing di Banyumas (reddit.com, Jurnal USK, Jurnal IPB, JNP Fapet Unsoed)
[2] Yusnelly & Taufik (2024?). Peran Manajemen Kesehatan Ternak kambing Etawa pada Produktivitas (Siho Jurnal)
[3] Studi internasional MDPI tentang Housing Conditions & Goat Welfare (2019–2020) (MDPI)