Al Fath Farm

Follow Us –

Usaha peternakan seringkali dipandang sebagai bidang yang turun-temurun, namun kisah Oni Kurniawan dari Oke Farm di Desa Sambirobyong, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, menunjukkan bahwa dengan dedikasi, inovasi, dan manajemen yang tepat, usaha ini bisa berkembang pesat dan memberikan inspirasi. Berawal dari dua ekor kambing betina pada tahun 2013, kini Oke Farm berhasil membudidayakan 150 hingga 160 ekor kambing perah, sebuah pencapaian yang luar biasa.

Perjalanan dan Filosofi Oke Farm

Kisah Oke Farm tidak dimulai dari budidaya kambing. Awalnya, Oni Kurniawan mencoba peruntungan di bidang penggemukan sapi pada tahun 2011, namun mengalami kelelahan hingga asam lambung . Titik balik terjadi ketika ia mencoba mengonsumsi susu kambing dan merasakan manfaatnya bagi kesehatan. Dari situ, insting bisnisnya muncul, dan ia memutuskan untuk membeli dua ekor kambing betina siap perah dengan modal awal Rp 6 juta pada waktu itu . Ia memerahnya sendiri untuk dikonsumsi, hingga akhirnya tetangga tertarik untuk membeli .

Pengembangan Oke Farm dilakukan secara bertahap karena keterbatasan modal. Strategi utamanya adalah menahan anakan betina untuk dikembangkan sebagai indukan, sementara anakan jantan dijual untuk menutup biaya operasional dan membeli kambing betina tambahan . Bahkan, penjualan anakan jantan juga digunakan untuk membeli bahan bangunan kandang secara bertahap . Model bisnis ini secara perlahan namun pasti telah membawa Oke Farm pada populasi 150-an ekor dengan omset bulanan sekitar Rp 30-40 juta dan produksi susu harian mencapai 40 liter, yang dipasarkan ke satu kabupaten dan bahkan hingga luar kota seperti Bali dan Kalimantan .

Oni memilih jalur kambing perah karena dianggap memberikan keuntungan harian dari produksi susu. Selain itu, beternak kambing perah secara otomatis juga mencakup aspek breeding (pengembangbiakan, karena kambing harus beranak untuk diperah) dan fattening (penggemukan, dengan membesarkan anakan jantan untuk dijual sebagai daging). Ini berbeda dengan penggemukan yang keuntungannya baru didapat setelah sekitar 3 bulan, atau breeding yang memerlukan sekitar 8 bulan (5 bulan bunting dan 3 bulan lepas sapih) .

 Kunci Sukses Oke Farm: Manajemen dan Pakan Berkualitas

Keberhasilan Oke Farm tidak lepas dari manajemen yang komprehensif dan penuh perhatian. Beliau menyampaikan, meskipun memiliki dua anak kandang (pekerja), tetap turun tangan langsung karena merasa kurang puas jika tidak terlibat sendiri . Filosofi penting di Oke Farm adalah adanya ikatan emosional dengan ternak. Oni bahkan menyatakan bahwa peternak harus bisa “mengobrol” dengan ternak untuk memahami keinginan mereka, yang dicapai dengan meluangkan waktu berinteraksi. Ia menekankan bahwa peternakan, terutama yang melibatkan makhluk hidup, sangat dipengaruhi oleh perasaan dan manajemen stres dari peternak itu sendiri. Perbedaan tangan dan perasaan saat memerah saja bisa menurunkan produksi susu.

Manajemen pakan menjadi tulang punggung operasional, mengingat 80% biaya peternakan kambing ini dialokasikan untuk pakan, dengan pengeluaran di atas Rp 20 juta per bulan. Untuk menghasilkan susu yang bagus, pakan harus cukup secara nutrisi, termasuk kandungan protein, karbohidrat, dan mineral. Oke Farm menggunakan BKK (bungkil kedelai) sebagai sumber protein, jagung dan polar (bekatul gandum) untuk karbohidrat, serta hijauan segar seperti rumput odot, rambanan daun ketela, dan indigovera.

Yang menarik adalah metode pemberian pakan kering untuk konsentrat. Oni menjelaskan bahwa metode ini melancarkan proses metabolisme ternak karena merangsang produksi air liur berlebih yang mengandung enzim pencernaan. Selain itu, pakan kering menghasilkan ternak yang gemuknya padat dan berkualitas dagingnya lebih baik (lebih banyak daging merah berkualitas A dan minim lemak) dibandingkan metode ‘dicombor’ (pakan basah yang dicampur air) yang cenderung membuat ternak terlihat gemuk karena kandungan air tinggi. Air minum disediakan secara terpisah.

Dalam pemilihan jenis kambing, Oke Farm berevolusi. Awalnya menggunakan Kambing PE (Peranakan Etawa) yang menghasilkan susu berkualitas bagus dengan kadar air rendah, namun memiliki masa laktasi pendek dan ambing (kelenjar susu) yang panjang sehingga rentan mastitis dan perawatannya lebih ribet. Kini, Oke Farm beralih ke kambing jenis Anglo Nubian yang spesifikasinya lebih cocok untuk susu, dengan ambing yang besar namun puting tidak terlalu panjang, sehingga tidak rawan mastitis dan masa laktasinya lebih panjang. Oni juga pernah bereksperimen memerah kambing selama setahun penuh dengan pakan yang baik, namun menekankan bahwa masa laktasi yang terlalu panjang tanpa segera dikawinkan kembali akan bermasalah pada siklus reproduksi dan hormon kambing.

Tantangan dan Rekomendasi untuk Peternak Pemula

Usaha peternakan tentu memiliki tantangannya sendiri, seperti yang dialami Oke Farm ketika sembilan ekor kambingnya, termasuk pejantan senilai Rp 50 juta dan beberapa betina bunting, mati akibat penyakit PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).

Bagi pemula yang ingin beternak kambing, Oni Kurniawan memberikan lima hal penting yang harus dikuasai:

  1. Ilmu: Jangan meremehkan ilmu di era modern ini. Ilmu bisa didapatkan dengan mengunjungi peternak yang sudah sukses dan memanfaatkan media sosial untuk memperbarui pengetahuan.
  2. Tujuan: Tentukan dengan jelas arah peternakan Anda, apakah untuk kontes, breeding (pengembangbiakan), milking (perah), fattening (penggemukan), atau trading (jual beli). Oke Farm memilih perah karena bisa mendapatkan semua manfaat lainnya .
  3. Perkandangan: Pahami desain kandang yang baik untuk ternak Anda.
  4. Perawatan atau Pakan: Mengingat pakan adalah biaya terbesar (80%), manajemen pakan yang efektif sangat krusial. Meskipun pengeluaran pakan besar, profit bersih Oke Farm saat ini masih sekitar Rp 7-10 juta per bulan, karena mereka terus mengembangkan populasi dengan menahan anakan betina.
  5. Pemasaran: Ini adalah aspek yang sering terlupakan namun sangat penting untuk memaksimalkan keuntungan. Oni menganjurkan peternak untuk berperan juga sebagai “bakul” (penjual), tidak hanya mengandalkan pengepul, dan memanfaatkan media sosial (Facebook, TikTok) untuk promosi. Bahkan, ia menyarankan untuk memberdayakan anak-anak muda di lingkungan sekitar untuk membantu pemasaran digital.

 Visi Masa Depan dan Spirit Kolaborasi

Visi besar Oke Farm adalah mewujudkan “integrated farming” atau pertanian terpadu dari hulu ke hilir, mulai dari pakan ternak hingga produk turunannya. Untuk mencapai ini, Oni telah mulai merintis pembentukan kelompok ternak dengan teman-teman pemuda di sekitar desanya. Tujuannya adalah untuk maju bersama, dengan adanya divisi-divisi khusus seperti produksi, pengolahan, dan pemasaran, sehingga bisa memberdayakan masyarakat sekitar.

Oni Kurniawan adalah bukti bahwa ambisi dan ketekunan dapat mengubah mimpi menjadi kenyataan. Ia sangat yakin bahwa sektor peternakan di Indonesia, khususnya kambing, memiliki potensi luar biasa dan tidak akan tergerus inflasi. Ia mengajak generasi muda untuk aktif di bidang peternakan, memanfaatkan lahan yang luas dan subur yang dianugerahkan di Indonesia.

Menurut Penulis

Melihat perjalanan Oke Farm dan filosofi yang dipegang oleh Oni Kurniawan, ada beberapa pelajaran penting yang bisa diambil. Konsistensi dan adaptabilitas adalah kunci. Dari kegagalan di peternakan sapi hingga transisi ke kambing, dan kemudian perubahan jenis kambing dari PE ke Anglo Nubian, menunjukkan kesediaan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan kondisi dan Tantangan. Pendekatan holistik dalam manajemen ternak, yang tidak hanya fokus pada aspek teknis pakan dan kandang, tetapi juga pada kesejahteraan emosional ternak dan peternak, adalah pembeda utama. Ini adalah pengingat bahwa usaha yang melibatkan makhluk hidup membutuhkan hati dan perasaan, bukan sekadar perhitungan matematis. Terakhir, visi jangka panjang dan semangat kolaborasi untuk memberdayakan lingkungan sekitar menunjukkan bahwa kesuksesan sejati tidak hanya diukur dari keuntungan pribadi, tetapi juga dari dampak positif bagi komunitas.

Dari hemat penulis semoga Inspirasi dari tulisan ini semua peternak yang sudah memulai dan yang mau memulai Allah berikan kemudahan.

Tulisan ini adalah inspirasi dari Al Fath farm untuk bisa belajar lebih dari kambing. Kisah Oni Kurniawan dan Oke Farm adalah sebuah pengingat bahwa potensi peternakan di Indonesia sangat besar, menunggu untuk digarap dengan ilmu, ketekunan, dan semangat pantang menyerah. Lebih dari sekadar mencari keuntungan, beternak kambing perah telah menjadi jalan untuk memberikan manfaat kepada sesama, sekaligus mengembangkan potensi diri dan komunitas. Ini adalah pelajaran bahwa, seperti kambing yang menghasilkan susu dan daging dari pakan yang sederhana, kita pun bisa menciptakan nilai luar biasa dengan sumber daya yang ada, asalkan kita memiliki ambisi, dedikasi, dan kemauan untuk terus belajar serta berinteraksi dengan hati.

Yuk, Belajar Perkambingan Bareng Al Fath Farm…
Tertarik dengan dunia peternakan kambing? Ingin tahu cara beternak yang baik, sehat, dan sesuai syariat? Al Fath Farm siap menjadi sahabat belajar Anda… Dari dasar-dasar pemeliharaan sampai strategi bisnis kambing modern, semua bisa Anda pelajari di sinilangsung dari praktik lapangan yang kami jalankan setiap hari.

Butuh Kambing untuk Aqiqah, Karkas Segar, atau Hewan Qurban Berkualitas?
Percayakan pada Al Fath Farm… Kami menyediakan kambing aqiqah siap masak, karkas kambing segar dan higienis, serta hewan qurban pilihan dengan bobot ideal dan sehat. Semua proses dilakukan secara syar’i dan profesional, demi kenyamanan dan keberkahan ibadah Anda.

Jangan Lewatkan Artikel Menarik Lainnya di Website Al Fath Farm…
Kami rutin menghadirkan tulisan informatif seputar dunia perkambingan, edukasi keislaman, bisnis ternak, hingga kisah inspiratif dari para pelanggan. Klik dan baca artikel-artikel pilihan kami, ilmu dan inspirasi menanti Anda…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *