Al Fath Farm

Follow Us –

Belajar pengalaman dari Peternak Kambing di Boyolali,

“Saya mulai beternak tanpa pengetahuan yang cukup. Awalnya hanya punya 7 ekor domba, dan seiring waktu jumlahnya meningkat menjadi 50 ekor, meskipun masih tanpa ilmu yang memadai. Saya pernah mencoba menggemukkan 50 ekor domba dari Rembang, namun dalam 3 bulan, 15 ekor mati, yang menyebabkan kerugian. Beternak sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan jika tidak memiliki ilmu yang cukup. Saya juga pernah membeli domba impor seharga 35 juta, tetapi dalam dua minggu domba tersebut mati. “

Dari tulisan ini kita belajar bahwa untuk para pembaca Budiman yang mau memulai usaha kambing dan domba, ada ilmu yang harus dipelajari terlebih dahulu sebelum memulai sebuah usaha. Nah untuk beternak kambing dan domba, penulis mengajak para pembaca, kiranya bisa belajar dari apa yang disampaikan dari salah satu peternak di Boyolali ini. 

Berikut kisahnya, selamat membaca…. !:

Saya bukan seorang ahli dalam peternakan karena latar belakang pendidikan saya adalah teknik listrik. Awalnya, saya hanya iseng membuat peternakan kecil untuk mengisi waktu setelah bekerja. Namun, seiring waktu, bisnis ternak saya berkembang pesat, dan saya kemudian resign dari pekerjaan saya dua tahun lalu untuk fokus pada peternakan karena saya menemukan ketenangan dan potensi keuntungan yang lebih banyak.

Usaha saya dimulai pada tahun 2007, awalnya hanya dengan 7 ekor. Saya tidak langsung memiliki kandang besar, tetapi mengembangkannya secara bertahap. Saya tertarik untuk beternak kambing karena saya percaya bahwa kambing lebih menguntungkan dibandingkan ayam. Ayam tergantung pada pakan pabrikan dan mudah jatuh harganya jika tidak laku. Sementara itu, kambing bisa diberi pakan dari kebun kita sendiri, dan nilai jualnya relatif stabil.

Dalam beternak, saya percaya kita harus tampil beda. Saya lebih suka beternak kambing unggul daripada kambing lokal, karena kambing lokal sulit mendapatkan keuntungan. Jika memiliki bibit unggulan, pasar bisa lebih terbuka dan lebih mudah menjualnya. Saya mencoba mencari bibit kambing yang lebih baik dari Australia untuk mendapatkan genetik yang jelas dan keuntungannya.

Saya menyadari bahwa peternak yang bergantung pada kambing lokal berisiko rugi karena pertumbuhannya lambat dan masalah perkawinan satu darah yang merugikan. Saya biasanya membeli kambing jantan impor seharga 40 juta dan mengimbangi dengan 25 betina lokal untuk meningkatkan hasil ternak saya.

Saya telah membeli bibit kambing impor, dan sekarang sudah mendapatkan satu anak kambing dari satu periode. Dengan ini, modal saya sudah kembali, dan kambing yang kedua sudah menjadi aset. Saya sudah menekuni peternakan kambing selama hampir 15 tahun, dan saat ini saya sedang menyiapkan lahan untuk kambing Boer. Kambing Dorper masih baru di Indonesia, jadi peternak lokal belum banyak. Saya berencana untuk berkembang dan membantu para petani lain dengan bibit yang saya siapkan.

Menurut saya, beternak kambing tidak sulit. Saya memberi makan domba dan kambing dengan pakan yang sama. Biasanya, peternak lokal membutuhkan pakan hijauan dan rumput, tetapi saya menggunakan pakan kering. Alasan saya memilih pakan kering adalah karena operasional tenaga yang tinggi dan saya tidak memiliki lahan sendiri. Saya mulai dengan kontrak-kontrak untuk dapatkan tempat dan kini berusaha untuk mendapatkan manajemen yang baik agar bisa meraih keuntungan, dan Alhamdulillah sekarang punya kendang sendiri.

Ada lima permasalahan yang harus diperhatikan oleh peternak. Pertama, memiliki bibit yang baik. Kedua, pakan yang berkualitas, yang membutuhkan protein dari konsentrat, bukan hanya dari pakan hijauan. Ketiga, kesehatan kambing harus diperhatikan, sebab kesehatan adalah hal yang penting. Keempat Kandang juga harus nyaman dan bersih. kelima kebersihan tempat pakan dan tempat minum juga sangat diperhatikan agar kambing selalu sehat.

Saat ini, saya memiliki sekitar 400 kambing. Banyak orang yang membeli kambing dari saya, dan saya mengawinkan kambing dengan jantan berkualitas. Saya tidak menggunakan metode koloni, tetapi mengawinkan satu per satu untuk memastikan kualitas anak kambing yang dihasilkan. Metode ini memungkinkan saya untuk mengetahui kepastian keturunan dan kualitas yang lebih baik.

Saya juga menyediakan pakan kering yang disimpan dengan baik agar selalu tersedia. Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan kandang dan tempat makan agar tidak ada kotoran yang bisa mengganggu kesehatan kambing. Setiap kali mengganti pakan, saya selalu membersihkan tempat pakan agar kambing mau makan pakan yang baru.

Saya siap untuk membantu para peternak lainnya dengan memberi bibit yang berkualitas agar peternakan mereka juga bisa sukses. Untuk itu, saya butuh memastikan pengelolaan yang baik dan memenuhi semua kebutuhan kambing, mulai dari pakan, kesehatan, hingga kebersihan lingkungan hidup mereka. Dengan cara ini, saya berharap dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam dunia peternakan kambing di Indonesia.

Saya menyarankan bagi yang ingin beternak kambing untuk mencari ilmu terlebih dahulu, meskipun memiliki modal yang banyak. Memahami pengetahuan tentang beternak sangat penting sebelum mulai berinvestasi. Beternak tidak semudah yang dibayangkan; ada tantangan yang harus dihadapi, tetapi juga memberikan kepuasan tersendiri. Untuk itu, penting untuk belajar terlebih dahulu sebelum memasukkan uang ke dalam usaha ini.

Awalnya, saya memulai beternak domba dengan 7 ekor. Selama saya masih mendapatkan gaji dari perusahaan, saya menabung hasil penjualan domba tersebut untuk pengembangan. Dalam waktu tiga bulan, saya berharap jumlah domba bisa bertambah. Dengan tekun, saya bisa mengubah 7 domba menjadi 13 ekor, dan dari situ terus berkembang. Dalam dua sampai tiga tahun, saya berhasil memelihara 80 ekor kambing, meskipun saya masih bekerja di perusahaan lain. Pada tahap ini, saya merasa perlu untuk menggaji tenaga kerja agar pengelolaan menjadi lebih mudah, dengan satu tenaga untuk 100 ekor kambing.

Pakan bagi kambing sangat penting. Saya memilih untuk memberi pakan kering dan memproduksi pakan sendiri, agar saya tahu kandungan nutrisinya. Jika hanya memberi pakan hijauan tanpa tambahan protein, kambing tidak akan tumbuh optimal. Oleh karena itu, penting untuk memasukkan protein ke dalam kambing, agar pertumbuhannya baik dan biaya operasional tidak tinggi.

Bagi pemula, sebaiknya mencari ilmu terlebih dahulu. Banyak orang memulai usaha tanpa pengetahuan yang cukup, seperti meniru usaha orang lain tanpa memahami cara kerjanya. Jika ingin beternak kambing, carilah informasi dari peternak berpengalaman. Jalin hubungan dengan peternak yang mau berbagi ilmu, karena di dunia ternak banyak orang baik yang siap berkolaborasi.

Setelah mendapatkan pengetahuan, langkah berikutnya adalah merencanakan sistem beternak, apakah untuk penggemukan atau untuk pemeliharaan jantan. Ini juga mempengaruhi desain kandang. Saya menganjurkan untuk membuat kandang yang tinggi, agar lebih efisien dalam pengelolaan.

Intinya, untuk beternak kambing, dibutuhkan ilmu yang mendalam dan perencanaan yang baik. Ini tidak hanya soal investasi uang, tetapi lebih kepada penguasaan teknik dan pengetahuan tentang pemeliharaan ternak. Dengan persiapan yang tepat, usaha ternak kambing dapat berjalan sukses dan menghasilkan keuntungan.

Kandang ternak harus dibangun tinggi agar ternak tidak tidur di tempat yang kotor dan lembab. Ibaratnya Jika keluarga kita tidur di tempat kotor, tentu saja tidak nyaman. Kandang panggung membantu supaya kotoran dan air seni bisa turun, sehingga ternak berada di tempat yang hangat dan bersih. Di Indonesia, beternak sering kali dianggap seperti memenjarakan hewan. Untuk mendapatkan hasil yang baik dari ternak, fasilitas harus diperhatikan, seperti pakan yang baik, kesehatan, dan air minum yang selalu tersedia. Air minum penting untuk kebutuhan ternak, dan setiap hari harus ada air yang cukup.

Jika fasilitas tidak memadai, tidak mungkin mendapatkan keuntungan dari beternak. Jika hanya memberi pakan tanpa perhatian, tidak perlu berharap akan untung. Saya selalu memeriksa setiap kandang sebelum tidur dan berdoa supaya ternak sehat dan mendapatkan rezeki dari beternak. Persiapan dan perhatian yang baik sangat penting, karena setiap usaha pasti ada jatuh bangunnya. Jika ada yang mengatakan usaha itu mudah, saya tidak percaya. Saya sendiri mengalami banyak kesulitan saat memulai beternak. Awalnya saya tidak memiliki ilmu memadai, dan ketika terkendala, saya harus belajar dari pengalaman.

Beternak tidak semudah yang dipikirkan. Saya pernah rugi akibat kematian ternak yang besar dalam jumlah, seperti domba yang saya pelihara dengan harapan bisa memberi keuntungan. Selain itu, saya pernah membeli kambing impor, tetapi yang saya harapkan malah mati. Setiap kematian ternak adalah kerugian besar, dan kita tidak bisa meremehkannya. Beternak adalah tanggung jawab, karena hewan hidup memiliki kebutuhan dan jiwa seperti kita.

Bagi yang ingin beternak, persiapkan diri dengan baik. Jangan berpikir hanya pada keuntungan, tetapi juga siap menerima tantangan dan kesulitan. Seperti nenek moyang kita yang berjuang, kesuksesan tidak muncul begitu saja, dan banyak perjuangan yang harus dilalui. Meskipun saya sekarang dianggap sukses, perjalanan itu tidak mudah, dan masalah selalu ada.

Jadi, penting untuk memiliki mental yang kuat dalam beternak. Bagi pemula, sangat baik untuk belajar dari peternak yang lebih berpengalaman. Mintalah ilmu dari mereka, karena mereka bisa memberikan wawasan berharga. Semua peternak pasti mengalami jatuh bangun, dan itu adalah bagian dari proses. Dari pengalaman saya, penting untuk memperbaiki kesalahan dan terus belajar agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Proses belajar dari kegagalan adalah bagian penting dari beternak. Kita harus bisa merenungkan kesalahan yang pernah dibuat dan mengambil pelajaran dari situ. Dengan cara itu, kita bisa lebih siap menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan di masa depan.

Saya pribadi tidak memiliki target duniawi. Target saya hanya ingin berbagi. Jika ada orang yang mengalami kesulitan dalam beternak, kita bisa bersama-sama mencari solusi. Saya percaya bahwa berbagi kesuksesan adalah hal yang penting. Banyak orang yang datang kepada saya untuk bertanya tentang ternak kambing, dan saya senang membagikan pengetahuan saya.

Dulu, saya seorang karyawan dan merasa bahwa sulit untuk menjadi direktur atau membangun perusahaan besar. Saya berpikir untuk beternak setelah merasa berhasil, dan sekarang saya ingin mengelola tempat ini bersama orang-orang tanpa hierarki. Di sini, setiap orang dianggap setara, dan kita bekerja sama. Semua orang di sini saya anggap sebagai keluarga, dan saya berusaha agar suasana kerja menjadi menyenangkan.

Saya tidak memberikan target yang ketat, saya akan bekerja bersama, berbagi tugas dan tanggung jawab. Jika ada masalah dengan kambing, kita akan mencari solusinya bersama-sama. Saya mendorong agar semua orang yang bekerja di tempat saya merasa memiliki, sehingga kita bisa maju bersama tanpa ada perasaan sebagai majikan atau karyawan.

Bagi pemula yang mau beternak kambing, saya menyarankan untuk mulai dengan sedikit, misalnya lima atau sepuluh ekor. Jangan langsung ambisius membeli banyak, karena bisa membuat pusing. Dalam tiga bulan pertama, kita bisa belajar banyak hal tentang beternak. Jika mencapai keuntungan dalam waktu itu, baru kita bisa mempertimbangkan untuk berkembang lebih jauh. Evaluasi menjadi penting jika tidak mendapatkan hasil, sehingga kita bisa memperbaiki kesalahan.

Saya mengingatkan agar para pemula tidak terburu-buru untuk membeli banyak kambing. Belajar itu penting. Jika sudah memahami cara beternak dengan baik, maka kita bisa melanjutkan ke yang lebih banyak. Jika terburu-buru tanpa ilmu, bisa berujung pada kerugian. Saya percaya semua ini adalah proses belajar yang harus dijalani.

Setiap pengalaman adalah guru terbaik, termasuk dalam hal memelihara kambing. Dari cerita yang kita dengar, kita belajar bahwa beternak bukan hanya soal makan dan kandang tapi soal keilmuan yang kita miliki, menganggap bahwa kambing adalah makhluk hidup yang mempunyai nyawa, dan harus menjaganya dengan baik, serta tidak memandang rendah pegawai yang kita punya, agar mereka merasa memiliki apa yang sudah kita buat Bersama, sehingga ketika ada kendala sama-sama berusaha menyelesaikan Bersama. 

Maka, mari kita belajar. Mulai dari kisah-kisah kecil para peternak, lalu perlahan memahami jenis-jenis kambing, cara perawatan, hingga bagaimana memilih bibit terbaik untuk usaha peternakan kambing dan domba.

Dan untuk semua itu, Al Fath Farm siap membersamai langkah para pembaca untuk memulai beternak kambing dan domba. Di sini bukan hanya tempat jual-beli, tapi juga ruang belajar, berbagi pengalaman, dan mewujudkan harapan Anda terhadap dunia peternakan kambing baik untuk bisnis, aqiqah, hingga qurban.

Belajar, tumbuh, dan berdaya bersama Al Fath Farm.

Karena dari kambing pun, kita bisa menemukan keberkahan.

Hadanallah Waiyyakum

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Blitar, 20 Juni 2025

Tim Al fath Farm.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *